Minggu, 21 Februari 2016

ppdkcr.blogspot.com

TUGAS AKHIR TAHUN
   ( KEWIRAUSAHAAN )


DISUSUN OLEH :
                   NAMA       :        PUJIYONO
                   NO A          :        06
                   KELAS      :        XII TKJ (KOMPUTER DAN JARINGAN)
    
SMK PANDANARAN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

LEMBAR PENGESAHAN

 

1.      Judul Kegiatan             : Penangkaran Dan Konservasi Burung Cucak Rawa

2.      Bidang Usaha              : Penangkaran/Peternakan Dan Konservasi

3.      Ketua Pelaksana          : Pujiyono

4.      Mata Pelajaran           : Kewirausahaan

a.      Nama Lengkap      : Pujiyono
b.      No Absen               : 06
c.       Kelas                      : XII TKJ ( Komputer Dan Jaringan )
d.      Alamat Rumah      : Sukabumi, Cepogo, Boyolali
e.      No Telp                  : 085713047003
f.        E-MAIL                  : Pujiyonosukabumi@gmail.com

5.      Anggota Pelaksana     : 1 Orang



Boyolali, 17 Februari 2016
           

            Mengetahui,
Guru Pembimbing


( Edris Saputro )
NIP.     


PENANGKARAN & KONSERVASI BURUNG CUCAK RAWA
  KONSERVASI DAN PELUANG BISNIS DALAM PENANGKARAN BURUNG CUCAKRAWA
Pujiyono
Abstrak
Isu global warming salah satunya disebabkan rusaknya hutan hujan tropis sebagai paru-paru dunia, yang mana kerusakan ini dipicu adanya perambahan hutan, alih fungsi hutan dan illegal loging yang tidak terkendali dan juga didukung semakin sedikitnya fauna-fauna dan flora yang hidup di hutan hujan tropis. Salah satu cara mengembangkan konserfasi sumber daya alam adalah dengan melestarikan flora dan fauna. Salah satu jenis fauna yang hampir punah adalah burung cucakrawa. Penyebab utama terancamnya keberadaan burung ini adalah kerusakan hutan dan habitatnya dan yang lebih dominan adalah meningkatnya intensitas perburuan terhadapnya. Peningkatan ini berkaitan dengan semakin banyaknya orang yang meng- gemari burung ini. Berdasarkan realita di atas, penulis ber- keyakinan bahwa informasi mengenai penangkaran cucakrawa secara benar perlu disebarluaskan. Harapannya informasi ini menjadikan pemicu yang menantang penggemar cucakrawa, bahkan masyarakat umum untuk menangkarkan cucakrawa. Dengan begitu penangkaran cucakrawa akan semakin ber~ kembang, dan menjadikan cucakrawa tidak terancam keberadaannya.


KATA PENGANTAR

Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.







DAFTAR ISI


BAB I . PENDAHULUAN
                   A. Latar Belakang
                   B. Tujuan

BAB II. TUJUAN
A.  Pendirian Usaha
1.    Perijinan
2.    Sumber Dana / Modal
B.  Analisis SWOT

BAB III. RENCANA USAHA
A.  Sumber Daya Manusia
B.  Rencana Produksi
C.  Pemasaran
D.  Analisis Rugi Laba

BAB IV. PENUTUP
          A. Kesimpulan
          B. Saran





BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Indonesia adalah termasuk negara tropis, dan memiliki hutan hujan tropis yang kedua yang terbesar di dunia setelah Brazil. Oleh karena itu Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang mempunyai andil terhadap keseimbangan alam di dunia. Hutan hujan tropis ini memberikan andil yang cukup besar sebagai keseimbangan kehidupan. Isu global warming salah satunya disebabkan rusaknya hutan hujan tropis sebagai paru-paru dunia, yang mana kerusakan ini dipicu adanya
perambahan hutan, alih fungsi hutan dan illegal loging yang tidak terkendali dan juga didukung semakin sedikitnya fauna-fauna dan flora yang hidup di hutan hujan tropis. Yang lebih memprihatinkan lagi, yaitu masih rendahnya masyarakat Indonesia akan arti pentingnya kelestarian alam dan lingkungannya, sehingga banyak jenis flaura dan fauna yang mengalami ambang batas kepunahan. Bantuan, dukungan serta kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kelestarian alam merupakan modal utama demi tercapainya upaya kelestarian dan konservasi sumber daya alam. Salah satu cara mengembangkan konserfasi sumber daya alam adalah dengan melestarikan flora dan fauna. Salah satu jenis fauna yang hampir punah adalah burung cucakrawa. Penyebab utama terancamnya keberadaan burung ini adalah kerusakan hutan dan habitatnya dan yang lebih dominan adalah meningkatnya intensitas perburuan terhadapnya. Peningkatan ini berkaitan dengan semakin banyaknya orang yang menggemari burung ini. Bertambahnya pengemar burung cucakrawa, sebenarnya tidak menjadi masalah manakala yang diperdagangkan tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan hutan atau alam. Masalahnya, selama ini penyediaan burung cucakrawa kebanyakan bersumber dari alam. Oleh karena itu lama kelarnaan ketersediaan di alam terancam. Bahkan, burung cucakrawa akan punah jika usaha penanggulangan tidak segera diperhatikan. Salah satu usaha konservasi yang tepat adalah dengan menangkarkan cucakrawa. Asumsi sekarang perkembangan, penangkaran ini dianggap sebagai usaha yang rumit, bahkan kadang mengalami kegagalan. Burung cucakrawa dianggap burung yang sensitif dan sulit untuk ditangkarkan. Sebenarnya bila dilakukan secara profesional yaitu dengan manajemen yang baik, penguasaan teknik penangkaran yang tepat, kesediaan sarana dan prasarana yang memadai, usaha penangkaran bukanlah usaha yang menjengkelkan. Bahkan usaha ini akhirnya dapat menjadikan usaha yang memiliki prospek yang besar dilihat dari segi ekonomi disamping upaya konservasinya. Berdasarkan realita di atas, penulis berkeyakinan bahwa informasi mengenai penangkaran cucakrawa secara benar perlu disebarluaskan. Harapannya informasi ini menjadikan pemicu yang menantang penggemar cucakrawa, bahkan masyarakat umum untuk menangkarkan cucakrawa. Dengan begitu penangkaran cucakrawa akan semakin berkembang, dan menjadikan cucakrawa tidak terancam keberadaannya.
Jadi disamping adanya seperangkat aturan hukum yang mengatur konservasi dan Sumber Daya Alam (KSDA) untuk melestarikan flora dan fauna Indonesia termasuk burung cucakrawa, maka usaha yang tak kalah penting yaitu dengan jalan penangkaran (Bredding). Hal ini beralasan bahwa burung cucakrawa adalah burung yang banyak digemari masyarakat Indonesia baik untuk keperluan lomba burung ataupun kontes (honkurs) antar penggemar burung maupun untuk hewan klangenan di rumah.


B.TUJUAN
Apakah ini penangkaran burung berkicau atau konservasi jenis burung tertentu? Sebab penangkaran (breeding) dan konservasi (pelestarian) sekilas mirip, tetap sebenarnya memiliki makna berbeda.
Penangkaran / peternakan burung memiliki hasil akhir yang sebagian atau seluruhnya dijual. Jadi ada unsur mendapatkan keuntungan dari usaha beternak atau menangkar burung.
Adapun dalam konservasi juga terkandung aktivitas penangkaran. Namun hasil akhirnya sama sekali tak dijual. Sebagian hasilnya dilepasliarkan ke alam bebas, dan sebagian lagi dijadikan indukan baru agar burung bisa terus berkembang biak.
Om Karno lalu menjawab, MBPC didesain sebagaimana tempat penangkaran burung lainnya. Dalam hal ini, produknya dijual kepada para penggemar burung kicauan, sehingga dapat mengurangi angka perburuan di alam liar.
Yang membedakan, hasil penangkaran MBPC ini murni untuk merehabilitasi kawasan pertanian serta sumber mata air di lereng sebelah timur Gunung Merapi, yang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Boyolali.
“Jadi, hasil breeding antara lain akan digunakan untuk membeli bibit tanaman, guna merehabilitasi lahan-lahan rusak akibat Galian Tambang C (tambang pasir) di pusat-pusat mata air Desa Sukabumi.
 Langkah serta upaya pelestarian burung cucakrawa dapat dilaksana- kan dengan cara :

1. Dengan cara penangkaran (Braiding) Langkah ini temyata efektif dilaksanakan dan keberhasilannya sudah terbukti. Beberapa keberhasilan ini misalnya: penangkaran burung jalak suren, murai batu, jalak Bali, jalak putih, kaccr, anis kembang dan Iain-lain.

2. Hasil keputusan Pelestari Burung Indonesia (FBI) yang mensyaratkan untuk jenis burung cucakrawa untuk keperluan lomba hams berasal dari hasil penangkaran dengan kode ring di kaki burung yang diketahui FBI. Dan tidak boleh burung yang berasal dari alam atau tangkapan hutan. Hal ini dapat menekan seminimal mungkin exploitasi yang besar-besaran yang menyebabkan burung menjadi langka bahkan punah.

3. Upaya dari para penangkar untuk memberikan sumbangan secara sukarela dari hasil penangkaran kepada Pemerintah c/q Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) dan bekerjasama dengan Pusat Pelestarian Satwa (PPS) guna memberikan pelatihan kepada burung hasil penangkaran sebelum dilepasliarkan di habitatnya. Hal ini penting karena burung hasil penangkaran perlu sosialisasi dan pengenalan terhadap habitatnya.

4. Perlunya dilaksanakan bimbingan dan pelatihan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam mengenai arti pentingnya penangkaran dan pelestarian burung cucakrawa yang semakin langka sekaligus mengadakan supervisi atau pengawasan terhadap para penangkar
BAB II. TUJUAN

1.PERIJINAN
Adapun surat permohonan ini harus dilengkapi pula dengan:
1.       Proposal Ijin penangkaran
2.       Foto copy KTP untuk individu/perseorangan dan akta notaris badan usaha
3.       Surat keterangan Bebas Gangguan Usaha dari kecamatan setempat
4.       Bukti tertulis asal usul indukan
5.       BAP persiapan tekhnis
6.       dan Surat Rekomendasi dari kepala BKSDA setempat.
Untuk lampiran dari poin ke 4 hingga ke 6 ini adalah hal yang pertama harus kita urus sebelum mengajukan ijin penangkaran, pengurusan surat surat ini bisa dilakukan di kantor BKSDA setempat.
- Sedangkan untuk Bukti Asal usul indukan bisa berasal dari:
- Jika
burung tersebut hasil tangkapan alam prosesnya bisa mengajukan ijin tangkap terlebih dahulu ke kepala BKSDA setempat.
- Jika
burung didapat dari impor harus dilengkapi bukti dokumen impor burung
-
burung yang didapat dari hasil konservasi seperti taman burung, kebun binatand, dll
-
burung yang didapat dari penyelamatan satwa.
- Untuk BAP persiapan tehnis bisa didapt dari hasil survey team BKSDA setempat yang ditandatangani oleh kepala BKSDA.
- Surat Rekomendasi adalah surat yang dibuat oleh kepala BKSDA setempat.

Untuk kepemilikan
burung yang dilindungi BKSDA juga memeriksa bukti asal usul dari ring yang digunakan di kaki burung tersebut, ring tersebut harus memiliki kode khusus dan jika burung burung seperti jalak bali yang beredar di pasaran tidak dilengkapi dengan ring tersebut akan dianggap sebagai burung curian atau ilegal dan akan dilakukan penyitaan dandikembangkan dengan proses hukum.
Alamat dan kontak BKSDA untuk masing-masing propinsi berikut ini diperoleh langsung dari sumber di situs Kementrian Kehutanan RI. Jika tidak ditemukan nama propinsi yang dimaksudkan, bisa pula dengan menghubungi BKSDA terdekat dengan wilayah yang dilaporkan. Atau bisa juga memberikan pengaduan secara online melalui website resmi Pengaduan BKSDA.


Balai KSDA
Jawa Tengah
Jl. Dr. Suratmo No. 171 Semarang 50147
Tlp. (024) 7614752

2.SUMBER DANA/MODAL
Untuk menjalankan wirausaha peternakan, tentu di butuhkan permodalan yang besarannya di sesuaikan dengan target produksi berdasarkan target penghasilan bersih perbulan.

Seyogyanya permodalan di butuhkan hanya ketika kita akan memperbesar usaha peternakan kita untuk skala lebih besar atau skala komersil.
Skala komersil ini di jalankan setelah kita mendapatkan kesimpulan dari hasil ujicoba peternakan skala kecil yang sebelumnya kita lakukan sebagai sebuah test kelayakan.

Tapi apabila mempunyai kemampuan permodalan yang lebih besar, kita dapat mencari sumber daya manusia yang menguasai jenis peternakan yang akan kita jadikan sebuah usaha peternakan skala besar.
Walaupun begitu, tidak berarti terus kita tidak memantau perkembangan usaha peternakan yang kita jalankan.

Dalam setiap artikel peternakan,
wiraternak selalu merekomendasikan peternakan uji coba dalam skala kecil.
Dari uji coba tersebut akan di dapatkan kesimpulan mengenai tantangan-tantangan yang akan kita temui apabila peternakan uji coba tersebut di perbesar.

Untuk membangun wirausaha peternakan dengan skala yang lebih besar, permodalan tentu di butuhkan untuk membiayai elemen-elemen yang di butuhkan dalam peternakan tersebut.

Banyak peternak pemula yang mengalami kebuntuan mengenai sumber permodalan ini.
Pada awalnya, saya (admin wiraternak) juga mengalami hal yang sama, mengalami kebingungan mengenai sumber permodalan yang akan di jadikan modal awal dalam beternak, untuk skala yang sedikit lebih besar.

Ada satu masukan dari peternak senior yang sampai sekarang begitu membekas dan selalu saya ingat,
"Jangan bingung mengenai modal, karena modal usaha yang paling utama adalah diri kita sendiri"

Kata-kata itu memang terbukti benar, modal paling utama adalah diri kita sendiri.
Semua tergantung bagaimana kita dapat membawa diri, bagaimana kita dapat membangun relasi, bagaimana kita dapat mengumpulkan informasi.

Apabila sahabat wiraternak benar-benar ingin menjalani wirausaha peternakan, berikut ini adalah sumber-sumber permodalan yang dapat di jadikan sebagai jalan untuk mendapatkan modal peternakan:
1.Sumber Permodalan Dari Bank
Sampai saat ini, bank masih menjadi idola untuk di jadikan sumber permodalan wirausaha ternak. Tidak hanya wirausaha peternakan, semua wirausaha masih mengidolakan bank sebagai sumber permodalan untuk usahanya.

Meminjam bank sebenarnya dapat membangun budaya disiplin dalam diri kita. Dengan meminjam permodalan dari bank, kita akan lebih tertib dalam mengatur perputaran masuk dan keluarnya uang, kita juga akan lebih tepat waktu dalam membayar hutang-hutang kita.
Sangat disarankan apabila akan meminjam dana permodalan dari bank, usahakan untuk meminjam dari bank syariah.
Jangan lihat besar kecilnya bunga. Sekecil apapun bunga, itu tetaplah riba, yang justru akan merugikan usaha kita karena jauh dari keberkahan.
Wirausaha seyogyanya tidak hanya mencari keuntungan,tapi juga mencari keberkahan.
Biasanya, bank hanya akan memberikan pinjaman permodalan apabila usaha kita sudah berjalan.
Cara sukses mendapatkan modal dari bank ini dapat di baca pada artikel lain di blog informasi usaha peternakan
wiraternak ini.

2. Sumber Permodalan Dari Investor
Sumber permodalan wirausaha peternakan yang kedua adalah sumber permodalan dari investor.
Untuk mendapatkan investor ini, tentu kita harus dapat membuat mereka percaya.
Membuat percaya investor tentu bukan sebuah hal yang mudah, akan tetapi apabila kita mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi di mata mereka, permodalan bukanlah hal yang sulit didapatkan.
Investor akan dengan senang hati menempatkan dananya untuk di kembangkan dalam usaha kita.

Investor tentu akan mempercayakan dana kepada orang-orang yang giat bekerja, mempunyai kemampuan keras dan tidak mudah menyerah.
Syarat mutlak untuk mendapatkan kepercayaan investor adalah dengan membangun sebuah kepribadian positif dalam diri kita.

Cara meyakinkan investor untuk mau menanamkan modalnya dalam usaha yang kita jalankan, adalah dengan memberikan perbandingan bagi hasil yang lebih menguntunkan di bandingkan dengan bunga deposito bank.
Deposito bunga bank adalah salah satu barometer yang menjadi ukuran bagi investor untuk menanamkan dananya.
Kalau bagi hasil yang kita tawarkan lebih kecil dari bunga deposito bank, tentu saja investor tidak akan tertarik untuk menanamkan modalnya.
Mendapatkan investor bisa juga di usahakan dari keluarga, atau teman dekat. Investor tidak harus selalu ditujukan kepada orang yang mempunyai kemampuan dana besar.
Misal kita membutuhkan modal peternakan sebesar Rp.10 juta, kita dapat menawarkan kerja sama dengan keluarga atau teman kita sebanyak 10 orang. Dengan begitu setiap orang kita tawarkan untuk menanamkan modalnya sebesar Rp.1juta.
Tentu dana sebesar ini bukanlah dana yang terlalu besar untuk saat ini.

Dengan prosentase keuntungan yang kita tawarkan, kemungkinan mereka akan tertarik untuk menanamkan dananya kepada kita.
Untuk mengantisipasi kegagalan mendapatkan investor, kita kalikan jumlah calon investor kita.
MIsal kita membutuhkan 10 investor, maka setidaknya kita harus mempunyai daftar calon investor sebanyak 15-20 orang.

3.Sumber Permodalan Dari Bantuan Pemerintah
Pemerintah mempunyai keperdulian yang bagus untuk kemajuan ekonomi masyarakat pedesaan.
Akan tetapi informasi adanya bantuan dana ini seringkali hanya sampai pada kalangan tertentu.

Untuk mendapatkan informasi bantuan dana permodalan wirausaha peternakan dari pemerintah,kita harus dapat membangun kedekatan dengan kader partai yang mempunyai posisi pada organisasinya.
Setiap tahun selalu ada kucuran bantuan dana dari pemerintah untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa.
Menjalin relasi dengan kader partai atau dengan perangkat desa adalah salah satu cara untuk mendapatkan modal wirausaha peternakan ini.
Sayangnya dana bantuan yang di kucurkan oleh pemerintah, seringkali sudah di tentukan peruntukannya.
Jadi kita tidak dapat menggunakan dana tersebut sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
Kemampuan beternak sapi, dana yang di kucurkan adalah dana untuk perikanan.
Sudah pasti memiliki resiko besar karena untuk mempelajari hal baru dan mempraktekannya, kita selalu akan di hadapkan pada tantangan-tangan yang akan menguras dana permodalan.
Dana pemerintah biasanya di kucurkan untuk kelompok, supaya dapat menindak lanjuti sumber dana dari pemerintah ini, tentu kita harus mempunyai kelompok ternak terlebih dahulu.

3.Membangun Koperasi
Membangun koperasi juga dapat di jadikan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan dana permodalan wirausaha peternakan.

Keuntungan dari membangun koperasi ini, banyak wirausaha lain yang berkaitan dengan peternakan yang akan dapat di jalankan dengan dana yang di miliki oleh koperasi.

Sumber dana koperasi dapat diperoleh dari anggota, pinjaman atau dana-dana yang bersifat hibah atau sumbangan.
Dana yang di miliki koperasi ini, kemudian di pinjamkan kepada anggota koperasi untuk di kembangkan dalam bentuk wirausaha dengan sistem bagi hasil.

Membangun koperasi dapat membantu memberikan jalan keluar untuk permasalahan permodalan bagi anggotanya.
Selain itu juga menanamkan budaya berorganisasi bagi masyarakat pedesaan yang biasanya belum terlalu terbiasa dengan sistem organisasi dengan manajemen yang bagus.
Sebelum kita benar-benar mengajukan pinjaman permodalan untuk membangun wirausaha peternakan dengan skala lebih besar, sebaiknya kita juga harus menengok ke dalam diri kita sendiri,apakah sanggup  dan siap menanggung beban tanggung jawab di balik  pinjaman dana tersebut?
Karena sudah bukan rahasia lagi, semua orang membutuhkan dana tapi hanya beberapa persen yang mampu mengembalikan dana tersebut.

2.ANALISIS SWOT
Pengertian Analisis SWOT
Pada kesempatan kali ini yuk kita bahas Pengertian Analisis SWOT, pertama-tama kita perlu mengetahui singkatan dari SWOT itu sendiri, yaitu:
S = Strengths (Kekuatan)
W = Weaknesses (Kelemahan)
O = Opportunities (Kesempatan)
T = Threats (Ancaman)
Mengutip dari wikipedia, analisis SWOT adalah :
“Merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek bisnis/perusahaan atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats)”.
NB: Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin suatu proyek riset pada Universitas Stanford tepatnya dasawarsa 1960 an dan 1970 an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Dari penjelasan singkat di atas mungkin anda sudah ada gambaran mengenai pengertian SWOT, tidak sah sepertinya sebelum masuk ke contoh analisis SWOT, baiknya kita membahas mengenai sedikit manfaat analisis SWOT bagi perusahaan.
Manfaat Analisis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities) yang ada, kemudian bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan. Untuk menyempurnakan atau melengkapi pemahaman tentang analisis SWOT, maka saya akan memberikan bagaimana contoh analisis SWOT suatu perusahaan.
Dengan adanya contoh analisis SWOT, maka sangat berharap anda bisa memahaminya secara keseluruhan mengenai analisis SWOT. Perlu di pahami, inti analisis SWOT ini adalah menilai dalam/internal perusahaan dengan melihat kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), kemudian menilai luar/eksternal perusahaan dengan melihat peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
BAB II. RENCANA USAHA
A. SUMBER DAYA MANUSIA (HUMAN RESOURCES)
Sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam pembangunan peternakan atau konservasi burung  pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.  Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam manajemen organisasi untuk mendukung pencapaian tujuan. Saat ini penangkaran MBPC sukabumi, cepogo, boyolali memiliki pegawai 5 orang, pegawainya yaitu pemiliknya sendiri dari keluarga saya sebagai Pengelolaan sumber manusia.
B.RENCANA PRODUKSI
Apakah ini penangkaran burung berkicau atau konservasi jenis burung tertentu? Sebab penangkaran (breeding) dan konservasi (pelestarian) sekilas mirip, tetap sebenarnya memiliki makna berbeda.
Penangkaran / peternakan burung memiliki hasil akhir yang sebagian atau seluruhnya dijual. Jadi ada unsur mendapatkan keuntungan dari usaha beternak atau menangkar burung.
C.PEMASARAN
Adapun dalam konservasi juga terkandung aktivitas penangkaran. Namun hasil akhirnya sama sekali tak dijual. Sebagian hasilnya dilepasliarkan ke alam bebas, dan sebagian lagi dijadikan indukan baru agar burung bisa terus berkembang biak.
Om Karno lalu menjawab, MBPC didesain sebagaimana tempat penangkaran burung lainnya. Dalam hal ini, produknya dijual kepada para penggemar burung kicauan, sehingga dapat mengurangi angka perburuan di alam liar.
Yang membedakan, hasil penangkaran MBPC ini murni untuk merehabilitasi kawasan pertanian serta sumber mata air di lereng sebelah timur Gunung Merapi, yang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Boyolali.
“Jadi, hasil breeding antara lain akan digunakan untuk membeli bibit tanaman, guna merehabilitasi lahan-lahan rusak akibat Galian Tambang C (tambang pasir) di pusat-pusat mata air Desa Sukabumi,” kata Om Karno.
Untuk mengawali program ini, Om Karno telah membangun kandang breeding cucakrowo.Saat ini sudah ada empat pasangan induk cucakrowo.
Pembangunan kandang tahap pertama MBPC Boyolali.
Calon induk cucakrowo betina umur 7 bulan.
Calon induk cucakrowo jantan umur 7 bulan.
Anakan cucakrowo umur 2 bulan.
Barisan calon induk cucakrowo sedang dijemur.
“Kami benar-benar mulai dari nol. Saat ini konstruksi kandang tahap pertama sudah selesai, tinggal melakukan setting di dalamnya,” jelas Om Karno, yang sehari-hari menjalankan bisnis penggemukan sapi potong.
Dalam mencapai impiannya tersebut, Om Karno dibantu adiknya yaitu Pujiyono dan seorang karyawan yang selama ini juga membantunya dalam usaha penggemukan sapi.


D.ANALISIS RUGI LABA
Kalkulasi biaya beternak burung cucakrawa selama 1 tahun :
1. Pembuatan kandang 3x2x3 meter Rp 2.000.000,00
2. Pembelian Induk siap diternak Rp 10.000.000,00
3. Pakan tiap bulan @ 50.000,00 Rp 600.000,00
4. Lain-lain Rp 500.000,00
Total............................................. .................Rp 13.100.000,00

Estimasi hasil selama 1 tahun bila dibiarkan alami( diasuh induk ) :

Induk menghasilkan anak 3 bulan sekali @ sepasang Rp 3.500.000,00
4 x 3.500.000,- Rp 14.000.000,00
Modal sudah kembali + laba ................................... RP 900.000,00

Estimasi hasil selama 1 tahun bila dirawat sendiri ( penangkar ) :

Induk menghasilkan anak 1 bulan sekali @ sepasang Rp 3.500.000,0
12 x3.500.000,- Rp 42.000.000,00
Dikurangi upah pegawai@ 300.000,- Rp 3.600.000,00
Modal sudah kembali + laba ..................................Rp 25.300.000,00

BAB III. PENUTUP
A.KESIMPULAN
 Peluang Bisnis Burung Cucakrawa merupakan salah satu burung yang banyak digemari oleh masyarakat. Penyebab burung ini digemari karena mempunyai suara yang tebal, menghentak-hentak dan mengkristal yang tidak dimiliki burung lain. Selain itu burung cucakrawa biasanya dinikmau' di rumah sebagai burung klangenan atau diperdengarkan sendiri, selain itu juga digunakan untuk kebutuhan lomba atau untuk dikonteskan. Kegemaran burung ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat, bahkan burung cucakrawa pernah tercatat sebagai burung berkicau yang selalu mendominasi lomba-lomba burung berkicau yang diadakan oleh event organizer, hal ini terjadi sebelum adanya peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup yang melarang kontes burung bukan dari hasil penangkaran hal ini diatur dalam keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. B-540 / MENLH / 4 / 94 tanggal 18 April 1984. Dalam sejarah masyarakat Indonesia, khususnya Jawa memelihara burung berkicau sudah menjadi bagian budaya dan menunjukkan klas masyarakat. Hal ini berimplikasi bahwa permintaan terhadap burung
khususnya burung cucakrawa akan terus meningkat, sejalan dengan pertambahan penduduk. Kecenderungan permintaan cucakrawa ini tidak sebanding dengan stock atau suplay yang ada, sehingga lama-kelamaan stock burung langka dan sulit dicari dipasaran. Realita yang ada, cucakrawa berbagai daerah asal Kalimantan dan Malaysia sudah sulit dicari, apalagi cucakrawa Medan boleh dikatakan sudah langka yang dari alam atau hutan. Dengan dimasukannya cucakrawa dalam appendix II CITES, peredaran perdagangannyapun diatur dan dibatasi yang menyebabkan stock dan suplay dipasaran berkurang. Sejalan dengan itu tuntutan perdagangannyapun hanya boleh dari hasil penangkaran (Bredding). Oleh karena kondisi yang demikian peluang usaha penangkaran cucakrawa semakin tumbuh dan cukup menjanjikan yang dapat menjadi solusi bisnis yang sekarang mengalami kesulitan. Menangkar cucakrawa tidak mengenal krisis ekonomi, karena bersifat hobi jadi masalah harga biasanya tidak menjadi masalah bagi pengemar burung, apalagi cucakrawa itu mempuriyai kualitas atau keturunan yang bagus. Hal ini sangat menguntungkan bagi penangkar cucakrawa. Faktor pendukung yang lain, para penggemar cucakrawa lebih menyukai cucakrawa dari hasil penangkaran, karena memiliki beberapa kelebihan yairu lebih jinak dan mudah dilatih serta kemungkinan peluang hidupnya lebih tinggi dan prospek keberhasilan bila ingin ditangkarkan kembali lebih besar. Hal ini berimplikasi hanya cucakrawa hasil penangkaran harganya lebih tinggi. Pada saat ini satu pasang piyik hasil penangkaran mencapai Rp. 3.500.000,-. Harga ini paling tinggi dibanding dengan hasil penangkaran burung yang lain misalnya murai batu, jalak suren, jalak putih, kacer dan Iain-lain. Meskipun secara matematis permintaan pasar domistik belum diketahui secara pasti, kenyataan dilapangan menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan jumlah pengemar cucakrawa, hal ini juga disuplai dengan meningkatnya kecenderungan para pengemar burung dilapangan untuk keperluan lomba atau konkurs burung, apalagi FBI (Pelestari Burung Indonesia) sudah mencanangkan unruk klas burung cucakrawa peserta lomba diharuskan menampilkan burung dari hasil penangkaran yaitu dengan ditandai adanya ring burung yang diberi kode penangkar dan diakui oleh FBI, dan dilarang menampilkan burung untuk lomba dari hasil tangkapan hutan atau alam.
Di pasar dikenal beberapa jenis harga untuk beberapa katogi tingkatan cucakrawa.7: 1. Cucakrawa bakalan, harga/ekor Rp. 250.000,- sampai Rp. 300.000,- 2. Cucakrawa muda hutan, harga/ekor Rp. 400.000,- sampai Rp.500.000,- 3. Cucakrawa jadi I, harga/ekor Rp. 500.000,- sampai Rp. 2.500.000,- 4. Cucakrawa jadi II, harga/ekor mencapai Rp. 20.000.000,- Meskipun dari segi teknis dan ekonomi usaha penangkaran cukup menjanjikan, bila ingin menangkarkan cucakrawa perlu mempersiapkan diri beberapa hal penting, seperti persiapan modal usaha, keterampilan teknis, dan jiwa kewirausahaan yang antara lain meliputi ketekunan, kesabaran yang kuat, tidak lekas putus asa atas setiap kegagalan, serta kejeliaan melihat peluang-peluang pasar.8 Kenyataan yang berkembang bahwa untuk kalangan lomba, penggemar di Yogyakarta yang terorganisir dalam P2CRJ (Persatuan Penggemar Cucakrawa Yogyakarta) selalu exis setiap ada lomba burung." Barangkali salah satu lomba yang pesertanya klas cucakrawa masih cukup banyak adalah Yogya dan Solo. Bahkan untuk event kecil setingkat latihan bersama (Latber) bisa diikuti peserta mulai 30an ekor hingga 50an ekor atau nyaris penuh.' Bila diasumsikan untuk satu pasang burung cucakrawa indukan bertelur 2 butir, mengerami ± 14 hari, setelah menetas, dan setelah berumur 5 hari kita ambil dan dirawat sendiri sampai umur 2 bulan untuk siap dijual dengan patokan Rp. 3.500.000,-/pasang. Setelah itu jarak 1 minggu sampai 10 hari indukan biasanya sudah bertelur lagi, dan seterusnya. Jadi bila diperhitungkan maka dalam 1 tahun 1 pasang indukan cucakrawa bisa menghasilkan 10 x penetasan (10 pasang piyik x Rp. 3.500.000,- = Rp. 35.000.000,-). Hal di atas setelah dikurang dengan biaya pakan dan obat-obatan untuk 1 pasang cucakrawa dalam 1 hari membutuhkan 1 pisang kapok atau pepaya ditambah foor ditambah jangkrik dan jika dijumlahkan ± mencapai Rp.2.000,-. Jadi bisa dibayangkan beberapa hasil yang bisa diharapkan dari penangkaran cucakrawa, yang mana biasanya penangkar cucakrawa memiliki lebih dari 1 pasang indukan cucakrawa. Hal ini merupakan solusi bisnis atau peluang bisnis yang cukup menjanjikan ditengah krisis ekonomi pada saat ini.
B.SARAN
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik guru  maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah tugas akhir tahun dari mata pelajaran kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini Cukup sekian,saya atas nama pujiyono sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang sudah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir tahun dari mata pelajaran kewirausahaan.
Penulis
                (PUJIYONO)