TUGAS
AKHIR TAHUN
( KEWIRAUSAHAAN )
DISUSUN OLEH :
NAMA : PUJIYONO
NO
A : 06
KELAS : XII
TKJ (KOMPUTER DAN JARINGAN)
SMK
PANDANARAN BOYOLALI
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
1.
Judul
Kegiatan :
Penangkaran Dan Konservasi Burung Cucak Rawa
2.
Bidang
Usaha :
Penangkaran/Peternakan Dan Konservasi
3.
Ketua
Pelaksana : Pujiyono
4.
Mata
Pelajaran : Kewirausahaan
a.
Nama
Lengkap : Pujiyono
b.
No
Absen : 06
c.
Kelas : XII TKJ ( Komputer Dan
Jaringan )
d.
Alamat
Rumah : Sukabumi, Cepogo, Boyolali
e.
No Telp : 085713047003
5.
Anggota
Pelaksana : 1 Orang
Boyolali, 17 Februari 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing
( Edris Saputro )
NIP.
PENANGKARAN
& KONSERVASI BURUNG CUCAK RAWA
KONSERVASI DAN PELUANG BISNIS
DALAM PENANGKARAN BURUNG CUCAKRAWA
Pujiyono
Abstrak
Isu global warming salah satunya
disebabkan rusaknya hutan hujan tropis sebagai paru-paru dunia, yang mana
kerusakan ini dipicu adanya perambahan hutan, alih fungsi hutan dan illegal
loging yang tidak terkendali dan juga didukung semakin sedikitnya fauna-fauna
dan flora yang hidup di hutan hujan tropis. Salah satu cara mengembangkan
konserfasi sumber daya alam adalah dengan melestarikan flora dan fauna. Salah
satu jenis fauna yang hampir punah adalah burung cucakrawa. Penyebab utama
terancamnya keberadaan burung ini adalah kerusakan hutan dan habitatnya dan
yang lebih dominan adalah meningkatnya intensitas perburuan terhadapnya.
Peningkatan ini berkaitan dengan semakin banyaknya orang yang meng- gemari
burung ini. Berdasarkan realita di atas, penulis ber- keyakinan bahwa informasi
mengenai penangkaran cucakrawa secara benar perlu disebarluaskan. Harapannya
informasi ini menjadikan pemicu yang menantang penggemar cucakrawa, bahkan
masyarakat umum untuk menangkarkan cucakrawa. Dengan begitu penangkaran
cucakrawa akan semakin ber~ kembang, dan menjadikan cucakrawa tidak terancam
keberadaannya.
KATA PENGANTAR
Kita dan setiap orang masing-masing pasti
ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan
lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus
berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan
kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan
ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh
menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus
berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta
resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung
pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha
semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa belajar mandiri dan
bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah
membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan
analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh
karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak
waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
BAB II. TUJUAN
A. Pendirian Usaha
1.
Perijinan
2.
Sumber Dana / Modal
B. Analisis SWOT
BAB III. RENCANA USAHA
A. Sumber Daya Manusia
B. Rencana Produksi
C. Pemasaran
D. Analisis Rugi Laba
BAB IV. PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia
adalah termasuk negara tropis, dan memiliki hutan hujan tropis yang kedua yang
terbesar di dunia setelah Brazil. Oleh karena itu Indonesia memiliki
keanekaragaman hayati yang mempunyai andil terhadap keseimbangan alam di dunia.
Hutan hujan tropis ini memberikan andil yang cukup besar sebagai keseimbangan
kehidupan. Isu global warming salah satunya disebabkan rusaknya hutan hujan
tropis sebagai paru-paru dunia, yang mana kerusakan ini dipicu adanya
perambahan
hutan, alih fungsi hutan dan illegal loging yang tidak terkendali dan juga
didukung semakin sedikitnya fauna-fauna dan flora yang hidup di hutan hujan
tropis. Yang lebih memprihatinkan lagi, yaitu masih rendahnya masyarakat
Indonesia akan arti pentingnya kelestarian alam dan lingkungannya, sehingga
banyak jenis flaura dan fauna yang mengalami ambang batas kepunahan. Bantuan,
dukungan serta kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kelestarian alam
merupakan modal utama demi tercapainya upaya kelestarian dan konservasi sumber
daya alam. Salah satu cara mengembangkan konserfasi sumber daya alam adalah
dengan melestarikan flora dan fauna. Salah satu jenis fauna yang hampir punah
adalah burung cucakrawa. Penyebab utama terancamnya keberadaan burung ini
adalah kerusakan hutan dan habitatnya dan yang lebih dominan adalah
meningkatnya intensitas perburuan terhadapnya. Peningkatan ini berkaitan dengan
semakin banyaknya orang yang menggemari burung ini. Bertambahnya pengemar
burung cucakrawa, sebenarnya tidak menjadi masalah manakala yang diperdagangkan
tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan hutan atau alam. Masalahnya, selama
ini penyediaan burung cucakrawa kebanyakan bersumber dari alam. Oleh karena itu
lama kelarnaan ketersediaan di alam terancam. Bahkan, burung cucakrawa akan
punah jika usaha penanggulangan tidak segera diperhatikan. Salah satu usaha
konservasi yang tepat adalah dengan menangkarkan cucakrawa. Asumsi sekarang
perkembangan, penangkaran ini dianggap sebagai usaha yang rumit, bahkan kadang
mengalami kegagalan. Burung cucakrawa dianggap burung yang sensitif dan sulit
untuk ditangkarkan. Sebenarnya bila dilakukan secara profesional yaitu dengan
manajemen yang baik, penguasaan teknik penangkaran yang tepat, kesediaan sarana
dan prasarana yang memadai, usaha penangkaran bukanlah usaha yang
menjengkelkan. Bahkan usaha ini akhirnya dapat menjadikan usaha yang memiliki
prospek yang besar dilihat dari segi ekonomi disamping upaya konservasinya.
Berdasarkan realita di atas, penulis berkeyakinan bahwa informasi mengenai
penangkaran cucakrawa secara benar perlu disebarluaskan. Harapannya informasi
ini menjadikan pemicu yang menantang penggemar cucakrawa, bahkan masyarakat
umum untuk menangkarkan cucakrawa. Dengan begitu penangkaran cucakrawa akan
semakin berkembang, dan menjadikan cucakrawa tidak terancam keberadaannya.
Jadi disamping
adanya seperangkat aturan hukum yang mengatur konservasi dan Sumber Daya Alam
(KSDA) untuk melestarikan flora dan fauna Indonesia termasuk burung cucakrawa,
maka usaha yang tak kalah penting yaitu dengan jalan penangkaran (Bredding).
Hal ini beralasan bahwa burung cucakrawa adalah burung yang banyak digemari
masyarakat Indonesia baik untuk keperluan lomba burung ataupun kontes (honkurs)
antar penggemar burung maupun untuk hewan klangenan di rumah.
B.TUJUAN
Apakah ini penangkaran burung
berkicau atau konservasi jenis burung tertentu? Sebab penangkaran (breeding)
dan konservasi (pelestarian) sekilas mirip, tetap sebenarnya memiliki makna
berbeda.
Penangkaran / peternakan burung
memiliki hasil akhir yang sebagian atau seluruhnya dijual. Jadi ada unsur
mendapatkan keuntungan dari usaha beternak atau menangkar burung.
Adapun dalam konservasi juga
terkandung aktivitas penangkaran. Namun hasil akhirnya sama sekali tak dijual.
Sebagian hasilnya dilepasliarkan ke alam bebas, dan sebagian lagi dijadikan
indukan baru agar burung bisa terus berkembang biak.
Om Karno lalu menjawab, MBPC
didesain sebagaimana tempat penangkaran burung lainnya. Dalam hal ini,
produknya dijual kepada para penggemar burung kicauan, sehingga dapat
mengurangi angka perburuan di alam liar.
Yang membedakan, hasil penangkaran
MBPC ini murni untuk merehabilitasi kawasan pertanian serta sumber mata air di
lereng sebelah timur Gunung Merapi, yang termasuk dalam wilayah administratif
Kabupaten Boyolali.
“Jadi, hasil breeding antara lain
akan digunakan untuk membeli bibit tanaman, guna merehabilitasi lahan-lahan rusak
akibat Galian Tambang C (tambang pasir) di pusat-pusat mata air Desa Sukabumi.
Langkah serta upaya pelestarian
burung cucakrawa dapat dilaksana- kan dengan cara :
1. Dengan cara
penangkaran (Braiding) Langkah ini temyata efektif dilaksanakan dan
keberhasilannya sudah terbukti. Beberapa keberhasilan ini misalnya: penangkaran
burung jalak suren, murai batu, jalak Bali, jalak putih, kaccr, anis kembang
dan Iain-lain.
2. Hasil
keputusan Pelestari Burung Indonesia (FBI) yang mensyaratkan untuk jenis burung
cucakrawa untuk keperluan lomba hams berasal dari hasil penangkaran dengan kode
ring di kaki burung yang diketahui FBI. Dan tidak boleh burung yang berasal
dari alam atau tangkapan hutan. Hal ini dapat menekan seminimal mungkin exploitasi
yang besar-besaran yang menyebabkan burung menjadi langka bahkan punah.
3. Upaya dari para penangkar
untuk memberikan sumbangan secara sukarela dari hasil penangkaran kepada
Pemerintah c/q Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) dan bekerjasama dengan
Pusat Pelestarian Satwa (PPS) guna memberikan pelatihan kepada burung hasil
penangkaran sebelum dilepasliarkan di habitatnya. Hal ini penting karena burung
hasil penangkaran perlu sosialisasi dan pengenalan terhadap habitatnya.
4. Perlunya
dilaksanakan bimbingan dan pelatihan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam
mengenai arti pentingnya penangkaran dan pelestarian burung cucakrawa yang
semakin langka sekaligus mengadakan supervisi atau pengawasan terhadap para penangkar
BAB II. TUJUAN
1.PERIJINAN
Adapun
surat permohonan ini harus dilengkapi pula dengan:
1. Proposal
Ijin penangkaran
2. Foto
copy KTP untuk individu/perseorangan dan akta notaris badan usaha
3. Surat
keterangan Bebas Gangguan Usaha dari kecamatan setempat
4. Bukti
tertulis asal usul indukan
5.
BAP persiapan tekhnis
6. dan
Surat Rekomendasi dari kepala BKSDA setempat.
Untuk lampiran dari poin ke 4 hingga ke 6 ini
adalah hal yang pertama harus kita urus sebelum mengajukan ijin penangkaran,
pengurusan surat surat ini bisa dilakukan di kantor BKSDA setempat.
- Sedangkan untuk Bukti Asal usul indukan bisa berasal dari:
- Jika burung tersebut hasil tangkapan alam prosesnya bisa mengajukan ijin tangkap terlebih dahulu ke kepala BKSDA setempat.
- Jika burung didapat dari impor harus dilengkapi bukti dokumen impor burung
- burung yang didapat dari hasil konservasi seperti taman burung, kebun binatand, dll
- burung yang didapat dari penyelamatan satwa.
- Untuk BAP persiapan tehnis bisa didapt dari hasil survey team BKSDA setempat yang ditandatangani oleh kepala BKSDA.
- Surat Rekomendasi adalah surat yang dibuat oleh kepala BKSDA setempat.
Untuk kepemilikan burung yang dilindungi BKSDA juga memeriksa bukti asal usul dari ring yang digunakan di kaki burung tersebut, ring tersebut harus memiliki kode khusus dan jika burung burung seperti jalak bali yang beredar di pasaran tidak dilengkapi dengan ring tersebut akan dianggap sebagai burung curian atau ilegal dan akan dilakukan penyitaan dandikembangkan dengan proses hukum.
- Sedangkan untuk Bukti Asal usul indukan bisa berasal dari:
- Jika burung tersebut hasil tangkapan alam prosesnya bisa mengajukan ijin tangkap terlebih dahulu ke kepala BKSDA setempat.
- Jika burung didapat dari impor harus dilengkapi bukti dokumen impor burung
- burung yang didapat dari hasil konservasi seperti taman burung, kebun binatand, dll
- burung yang didapat dari penyelamatan satwa.
- Untuk BAP persiapan tehnis bisa didapt dari hasil survey team BKSDA setempat yang ditandatangani oleh kepala BKSDA.
- Surat Rekomendasi adalah surat yang dibuat oleh kepala BKSDA setempat.
Untuk kepemilikan burung yang dilindungi BKSDA juga memeriksa bukti asal usul dari ring yang digunakan di kaki burung tersebut, ring tersebut harus memiliki kode khusus dan jika burung burung seperti jalak bali yang beredar di pasaran tidak dilengkapi dengan ring tersebut akan dianggap sebagai burung curian atau ilegal dan akan dilakukan penyitaan dandikembangkan dengan proses hukum.
Alamat dan kontak BKSDA untuk masing-masing
propinsi berikut ini diperoleh langsung dari sumber di situs Kementrian
Kehutanan RI. Jika tidak ditemukan nama propinsi yang dimaksudkan, bisa pula
dengan menghubungi BKSDA terdekat dengan wilayah yang dilaporkan. Atau bisa
juga memberikan pengaduan secara online melalui website resmi Pengaduan BKSDA.
Balai
KSDA
Jawa Tengah
Jl. Dr. Suratmo No. 171 Semarang 50147
Tlp. (024) 7614752
Jl. Dr. Suratmo No. 171 Semarang 50147
Tlp. (024) 7614752
2.SUMBER DANA/MODAL
Untuk
menjalankan wirausaha peternakan,
tentu di butuhkan permodalan yang besarannya di sesuaikan dengan target
produksi berdasarkan target penghasilan bersih perbulan.
Seyogyanya permodalan di butuhkan hanya ketika kita akan memperbesar usaha peternakan kita untuk skala lebih besar atau skala komersil.
Skala komersil ini di jalankan setelah kita mendapatkan kesimpulan dari hasil ujicoba peternakan skala kecil yang sebelumnya kita lakukan sebagai sebuah test kelayakan.
Tapi apabila mempunyai kemampuan permodalan yang lebih besar, kita dapat mencari sumber daya manusia yang menguasai jenis peternakan yang akan kita jadikan sebuah usaha peternakan skala besar.
Walaupun begitu, tidak berarti terus kita tidak memantau perkembangan usaha peternakan yang kita jalankan.
Dalam setiap artikel peternakan, wiraternak selalu merekomendasikan peternakan uji coba dalam skala kecil.
Dari uji coba tersebut akan di dapatkan kesimpulan mengenai tantangan-tantangan yang akan kita temui apabila peternakan uji coba tersebut di perbesar.
Untuk membangun wirausaha peternakan dengan skala yang lebih besar, permodalan tentu di butuhkan untuk membiayai elemen-elemen yang di butuhkan dalam peternakan tersebut.
Banyak peternak pemula yang mengalami kebuntuan mengenai sumber permodalan ini.
Pada awalnya, saya (admin wiraternak) juga mengalami hal yang sama, mengalami kebingungan mengenai sumber permodalan yang akan di jadikan modal awal dalam beternak, untuk skala yang sedikit lebih besar.
Ada satu masukan dari peternak senior yang sampai sekarang begitu membekas dan selalu saya ingat,
"Jangan bingung mengenai modal, karena modal usaha yang paling utama adalah diri kita sendiri"
Kata-kata itu memang terbukti benar, modal paling utama adalah diri kita sendiri.
Semua tergantung bagaimana kita dapat membawa diri, bagaimana kita dapat membangun relasi, bagaimana kita dapat mengumpulkan informasi.
Apabila sahabat wiraternak benar-benar ingin menjalani wirausaha peternakan, berikut ini adalah sumber-sumber permodalan yang dapat di jadikan sebagai jalan untuk mendapatkan modal peternakan:
Seyogyanya permodalan di butuhkan hanya ketika kita akan memperbesar usaha peternakan kita untuk skala lebih besar atau skala komersil.
Skala komersil ini di jalankan setelah kita mendapatkan kesimpulan dari hasil ujicoba peternakan skala kecil yang sebelumnya kita lakukan sebagai sebuah test kelayakan.
Tapi apabila mempunyai kemampuan permodalan yang lebih besar, kita dapat mencari sumber daya manusia yang menguasai jenis peternakan yang akan kita jadikan sebuah usaha peternakan skala besar.
Walaupun begitu, tidak berarti terus kita tidak memantau perkembangan usaha peternakan yang kita jalankan.
Dalam setiap artikel peternakan, wiraternak selalu merekomendasikan peternakan uji coba dalam skala kecil.
Dari uji coba tersebut akan di dapatkan kesimpulan mengenai tantangan-tantangan yang akan kita temui apabila peternakan uji coba tersebut di perbesar.
Untuk membangun wirausaha peternakan dengan skala yang lebih besar, permodalan tentu di butuhkan untuk membiayai elemen-elemen yang di butuhkan dalam peternakan tersebut.
Banyak peternak pemula yang mengalami kebuntuan mengenai sumber permodalan ini.
Pada awalnya, saya (admin wiraternak) juga mengalami hal yang sama, mengalami kebingungan mengenai sumber permodalan yang akan di jadikan modal awal dalam beternak, untuk skala yang sedikit lebih besar.
Ada satu masukan dari peternak senior yang sampai sekarang begitu membekas dan selalu saya ingat,
"Jangan bingung mengenai modal, karena modal usaha yang paling utama adalah diri kita sendiri"
Kata-kata itu memang terbukti benar, modal paling utama adalah diri kita sendiri.
Semua tergantung bagaimana kita dapat membawa diri, bagaimana kita dapat membangun relasi, bagaimana kita dapat mengumpulkan informasi.
Apabila sahabat wiraternak benar-benar ingin menjalani wirausaha peternakan, berikut ini adalah sumber-sumber permodalan yang dapat di jadikan sebagai jalan untuk mendapatkan modal peternakan:
1.Sumber
Permodalan Dari Bank
Sampai saat ini, bank masih menjadi idola untuk di jadikan sumber permodalan wirausaha ternak. Tidak hanya wirausaha peternakan, semua wirausaha masih mengidolakan bank sebagai sumber permodalan untuk usahanya.
Meminjam bank sebenarnya dapat membangun budaya disiplin dalam diri kita. Dengan meminjam permodalan dari bank, kita akan lebih tertib dalam mengatur perputaran masuk dan keluarnya uang, kita juga akan lebih tepat waktu dalam membayar hutang-hutang kita.
Sangat disarankan apabila akan meminjam dana permodalan dari bank, usahakan untuk meminjam dari bank syariah.
Jangan lihat besar kecilnya bunga. Sekecil apapun bunga, itu tetaplah riba, yang justru akan merugikan usaha kita karena jauh dari keberkahan.
Wirausaha seyogyanya tidak hanya mencari keuntungan,tapi juga mencari keberkahan.
Biasanya, bank hanya akan memberikan pinjaman permodalan apabila usaha kita sudah berjalan.
Cara sukses mendapatkan modal dari bank ini dapat di baca pada artikel lain di blog informasi usaha peternakan wiraternak ini.
2. Sumber Permodalan Dari Investor
Sumber permodalan wirausaha peternakan yang kedua adalah sumber permodalan dari investor.
Untuk mendapatkan investor ini, tentu kita harus dapat membuat mereka percaya.
Membuat percaya investor tentu bukan sebuah hal yang mudah, akan tetapi apabila kita mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi di mata mereka, permodalan bukanlah hal yang sulit didapatkan.
Investor akan dengan senang hati menempatkan dananya untuk di kembangkan dalam usaha kita.
Sampai saat ini, bank masih menjadi idola untuk di jadikan sumber permodalan wirausaha ternak. Tidak hanya wirausaha peternakan, semua wirausaha masih mengidolakan bank sebagai sumber permodalan untuk usahanya.
Meminjam bank sebenarnya dapat membangun budaya disiplin dalam diri kita. Dengan meminjam permodalan dari bank, kita akan lebih tertib dalam mengatur perputaran masuk dan keluarnya uang, kita juga akan lebih tepat waktu dalam membayar hutang-hutang kita.
Sangat disarankan apabila akan meminjam dana permodalan dari bank, usahakan untuk meminjam dari bank syariah.
Jangan lihat besar kecilnya bunga. Sekecil apapun bunga, itu tetaplah riba, yang justru akan merugikan usaha kita karena jauh dari keberkahan.
Wirausaha seyogyanya tidak hanya mencari keuntungan,tapi juga mencari keberkahan.
Biasanya, bank hanya akan memberikan pinjaman permodalan apabila usaha kita sudah berjalan.
Cara sukses mendapatkan modal dari bank ini dapat di baca pada artikel lain di blog informasi usaha peternakan wiraternak ini.
2. Sumber Permodalan Dari Investor
Sumber permodalan wirausaha peternakan yang kedua adalah sumber permodalan dari investor.
Untuk mendapatkan investor ini, tentu kita harus dapat membuat mereka percaya.
Membuat percaya investor tentu bukan sebuah hal yang mudah, akan tetapi apabila kita mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi di mata mereka, permodalan bukanlah hal yang sulit didapatkan.
Investor akan dengan senang hati menempatkan dananya untuk di kembangkan dalam usaha kita.
Investor tentu akan mempercayakan
dana kepada orang-orang yang giat bekerja, mempunyai kemampuan keras dan tidak
mudah menyerah.
Syarat mutlak untuk mendapatkan kepercayaan investor adalah dengan membangun sebuah kepribadian positif dalam diri kita.
Cara meyakinkan investor untuk mau menanamkan modalnya dalam usaha yang kita jalankan, adalah dengan memberikan perbandingan bagi hasil yang lebih menguntunkan di bandingkan dengan bunga deposito bank.
Deposito bunga bank adalah salah satu barometer yang menjadi ukuran bagi investor untuk menanamkan dananya.
Kalau bagi hasil yang kita tawarkan lebih kecil dari bunga deposito bank, tentu saja investor tidak akan tertarik untuk menanamkan modalnya.
Mendapatkan investor bisa juga di usahakan dari keluarga, atau teman dekat. Investor tidak harus selalu ditujukan kepada orang yang mempunyai kemampuan dana besar.
Misal kita membutuhkan modal peternakan sebesar Rp.10 juta, kita dapat menawarkan kerja sama dengan keluarga atau teman kita sebanyak 10 orang. Dengan begitu setiap orang kita tawarkan untuk menanamkan modalnya sebesar Rp.1juta.
Tentu dana sebesar ini bukanlah dana yang terlalu besar untuk saat ini.
Dengan prosentase keuntungan yang kita tawarkan, kemungkinan mereka akan tertarik untuk menanamkan dananya kepada kita.
Untuk mengantisipasi kegagalan mendapatkan investor, kita kalikan jumlah calon investor kita.
MIsal kita membutuhkan 10 investor, maka setidaknya kita harus mempunyai daftar calon investor sebanyak 15-20 orang.
Syarat mutlak untuk mendapatkan kepercayaan investor adalah dengan membangun sebuah kepribadian positif dalam diri kita.
Cara meyakinkan investor untuk mau menanamkan modalnya dalam usaha yang kita jalankan, adalah dengan memberikan perbandingan bagi hasil yang lebih menguntunkan di bandingkan dengan bunga deposito bank.
Deposito bunga bank adalah salah satu barometer yang menjadi ukuran bagi investor untuk menanamkan dananya.
Kalau bagi hasil yang kita tawarkan lebih kecil dari bunga deposito bank, tentu saja investor tidak akan tertarik untuk menanamkan modalnya.
Mendapatkan investor bisa juga di usahakan dari keluarga, atau teman dekat. Investor tidak harus selalu ditujukan kepada orang yang mempunyai kemampuan dana besar.
Misal kita membutuhkan modal peternakan sebesar Rp.10 juta, kita dapat menawarkan kerja sama dengan keluarga atau teman kita sebanyak 10 orang. Dengan begitu setiap orang kita tawarkan untuk menanamkan modalnya sebesar Rp.1juta.
Tentu dana sebesar ini bukanlah dana yang terlalu besar untuk saat ini.
Dengan prosentase keuntungan yang kita tawarkan, kemungkinan mereka akan tertarik untuk menanamkan dananya kepada kita.
Untuk mengantisipasi kegagalan mendapatkan investor, kita kalikan jumlah calon investor kita.
MIsal kita membutuhkan 10 investor, maka setidaknya kita harus mempunyai daftar calon investor sebanyak 15-20 orang.
3.Sumber Permodalan Dari Bantuan
Pemerintah
Pemerintah mempunyai keperdulian yang bagus untuk kemajuan ekonomi masyarakat pedesaan.
Akan tetapi informasi adanya bantuan dana ini seringkali hanya sampai pada kalangan tertentu.
Untuk mendapatkan informasi bantuan dana permodalan wirausaha peternakan dari pemerintah,kita harus dapat membangun kedekatan dengan kader partai yang mempunyai posisi pada organisasinya.
Pemerintah mempunyai keperdulian yang bagus untuk kemajuan ekonomi masyarakat pedesaan.
Akan tetapi informasi adanya bantuan dana ini seringkali hanya sampai pada kalangan tertentu.
Untuk mendapatkan informasi bantuan dana permodalan wirausaha peternakan dari pemerintah,kita harus dapat membangun kedekatan dengan kader partai yang mempunyai posisi pada organisasinya.
Setiap tahun selalu ada kucuran bantuan dana dari pemerintah untuk
menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa.
Menjalin relasi dengan kader partai atau dengan perangkat desa adalah salah satu cara untuk mendapatkan modal wirausaha peternakan ini.
Sayangnya dana bantuan yang di kucurkan oleh pemerintah, seringkali sudah di tentukan peruntukannya.
Jadi kita tidak dapat menggunakan dana tersebut sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
Kemampuan beternak sapi, dana yang di kucurkan adalah dana untuk perikanan.
Sudah pasti memiliki resiko besar karena untuk mempelajari hal baru dan mempraktekannya, kita selalu akan di hadapkan pada tantangan-tangan yang akan menguras dana permodalan.
Dana pemerintah biasanya di kucurkan untuk kelompok, supaya dapat menindak lanjuti sumber dana dari pemerintah ini, tentu kita harus mempunyai kelompok ternak terlebih dahulu.
Menjalin relasi dengan kader partai atau dengan perangkat desa adalah salah satu cara untuk mendapatkan modal wirausaha peternakan ini.
Sayangnya dana bantuan yang di kucurkan oleh pemerintah, seringkali sudah di tentukan peruntukannya.
Jadi kita tidak dapat menggunakan dana tersebut sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
Kemampuan beternak sapi, dana yang di kucurkan adalah dana untuk perikanan.
Sudah pasti memiliki resiko besar karena untuk mempelajari hal baru dan mempraktekannya, kita selalu akan di hadapkan pada tantangan-tangan yang akan menguras dana permodalan.
Dana pemerintah biasanya di kucurkan untuk kelompok, supaya dapat menindak lanjuti sumber dana dari pemerintah ini, tentu kita harus mempunyai kelompok ternak terlebih dahulu.
3.Membangun
Koperasi
Membangun koperasi juga dapat di jadikan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan dana permodalan wirausaha peternakan.
Keuntungan dari membangun koperasi ini, banyak wirausaha lain yang berkaitan dengan peternakan yang akan dapat di jalankan dengan dana yang di miliki oleh koperasi.
Sumber dana koperasi dapat diperoleh dari anggota, pinjaman atau dana-dana yang bersifat hibah atau sumbangan.
Dana yang di miliki koperasi ini, kemudian di pinjamkan kepada anggota koperasi untuk di kembangkan dalam bentuk wirausaha dengan sistem bagi hasil.
Membangun koperasi juga dapat di jadikan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan dana permodalan wirausaha peternakan.
Keuntungan dari membangun koperasi ini, banyak wirausaha lain yang berkaitan dengan peternakan yang akan dapat di jalankan dengan dana yang di miliki oleh koperasi.
Sumber dana koperasi dapat diperoleh dari anggota, pinjaman atau dana-dana yang bersifat hibah atau sumbangan.
Dana yang di miliki koperasi ini, kemudian di pinjamkan kepada anggota koperasi untuk di kembangkan dalam bentuk wirausaha dengan sistem bagi hasil.
Membangun
koperasi dapat membantu memberikan jalan keluar untuk permasalahan permodalan
bagi anggotanya.
Selain itu juga menanamkan budaya berorganisasi bagi masyarakat pedesaan yang biasanya belum terlalu terbiasa dengan sistem organisasi dengan manajemen yang bagus.
Sebelum kita benar-benar mengajukan pinjaman permodalan untuk membangun wirausaha peternakan dengan skala lebih besar, sebaiknya kita juga harus menengok ke dalam diri kita sendiri,apakah sanggup dan siap menanggung beban tanggung jawab di balik pinjaman dana tersebut?
Karena sudah bukan rahasia lagi, semua orang membutuhkan dana tapi hanya beberapa persen yang mampu mengembalikan dana tersebut.
Selain itu juga menanamkan budaya berorganisasi bagi masyarakat pedesaan yang biasanya belum terlalu terbiasa dengan sistem organisasi dengan manajemen yang bagus.
Sebelum kita benar-benar mengajukan pinjaman permodalan untuk membangun wirausaha peternakan dengan skala lebih besar, sebaiknya kita juga harus menengok ke dalam diri kita sendiri,apakah sanggup dan siap menanggung beban tanggung jawab di balik pinjaman dana tersebut?
Karena sudah bukan rahasia lagi, semua orang membutuhkan dana tapi hanya beberapa persen yang mampu mengembalikan dana tersebut.
2.ANALISIS SWOT
Pengertian Analisis
SWOT
Pada
kesempatan kali ini yuk kita bahas Pengertian Analisis SWOT, pertama-tama
kita perlu mengetahui singkatan dari SWOT itu sendiri, yaitu:
S =
Strengths (Kekuatan)
W =
Weaknesses (Kelemahan)
O =
Opportunities (Kesempatan)
T =
Threats (Ancaman)
“Merupakan metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek
bisnis/perusahaan atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats)”.
NB: Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey,
yang memimpin suatu proyek riset pada Universitas Stanford tepatnya dasawarsa
1960 an dan 1970 an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune
500.
Dari penjelasan singkat di atas mungkin anda
sudah ada gambaran mengenai pengertian SWOT, tidak sah sepertinya
sebelum masuk ke contoh analisis SWOT, baiknya kita membahas mengenai sedikit manfaat
analisis SWOT bagi perusahaan.
Manfaat Analisis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan
masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, dimana aplikasinya adalah bagaimana
kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang
(opportunities) yang ada, kemudian bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut,
maka membuat analisis ini memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi
suatu perusahaan. Untuk menyempurnakan atau melengkapi pemahaman tentang
analisis SWOT, maka saya akan memberikan bagaimana contoh analisis SWOT suatu
perusahaan.
Dengan adanya contoh analisis SWOT, maka sangat
berharap anda bisa memahaminya secara keseluruhan mengenai analisis SWOT. Perlu
di pahami, inti analisis SWOT ini adalah menilai dalam/internal perusahaan
dengan melihat kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), kemudian
menilai luar/eksternal perusahaan dengan melihat peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats).
BAB II. RENCANA USAHA
A. SUMBER DAYA MANUSIA (HUMAN
RESOURCES)
Sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam pembangunan
peternakan atau konservasi burung pada
khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya
terpenting dalam manajemen organisasi untuk mendukung pencapaian tujuan. Saat
ini penangkaran MBPC sukabumi, cepogo, boyolali memiliki pegawai 5 orang,
pegawainya yaitu pemiliknya sendiri dari keluarga saya sebagai Pengelolaan
sumber manusia.
B.RENCANA PRODUKSI
Apakah
ini penangkaran burung berkicau atau konservasi jenis burung tertentu? Sebab
penangkaran (breeding) dan konservasi (pelestarian) sekilas mirip, tetap
sebenarnya memiliki makna berbeda.
Penangkaran
/ peternakan burung memiliki hasil akhir yang sebagian atau seluruhnya dijual.
Jadi ada unsur mendapatkan keuntungan dari usaha beternak atau menangkar burung.
C.PEMASARAN
Adapun
dalam konservasi juga terkandung aktivitas penangkaran. Namun hasil akhirnya
sama sekali tak dijual. Sebagian hasilnya dilepasliarkan ke alam bebas, dan
sebagian lagi dijadikan indukan baru agar burung bisa terus berkembang biak.
Om
Karno lalu menjawab, MBPC didesain sebagaimana tempat penangkaran burung
lainnya. Dalam hal ini, produknya dijual kepada para penggemar burung kicauan,
sehingga dapat mengurangi angka perburuan di alam liar.
Yang
membedakan, hasil penangkaran MBPC ini murni untuk merehabilitasi kawasan
pertanian serta sumber mata air di lereng sebelah timur Gunung Merapi, yang
termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Boyolali.
“Jadi,
hasil breeding antara lain akan digunakan untuk membeli bibit tanaman, guna
merehabilitasi lahan-lahan rusak akibat Galian Tambang C (tambang pasir)
di pusat-pusat mata air Desa Sukabumi,” kata Om Karno.
Untuk
mengawali program ini, Om Karno telah membangun kandang breeding cucakrowo.Saat ini sudah ada empat pasangan induk cucakrowo.
Pembangunan
kandang tahap pertama MBPC Boyolali.
—
Calon
induk cucakrowo betina umur 7 bulan.
Calon
induk cucakrowo jantan umur 7 bulan.
Anakan
cucakrowo umur 2 bulan.
Barisan calon induk cucakrowo sedang
dijemur.
—
“Kami benar-benar mulai dari nol.
Saat ini konstruksi kandang tahap pertama sudah selesai, tinggal melakukan
setting di dalamnya,” jelas Om Karno, yang sehari-hari menjalankan
bisnis penggemukan sapi potong.
Dalam mencapai impiannya tersebut,
Om Karno dibantu adiknya yaitu Pujiyono
dan seorang karyawan yang selama ini juga membantunya dalam usaha penggemukan
sapi.
D.ANALISIS RUGI LABA
Kalkulasi biaya beternak
burung cucakrawa selama 1 tahun :
1. Pembuatan kandang 3x2x3 meter Rp 2.000.000,00
2. Pembelian Induk siap diternak Rp 10.000.000,00
3. Pakan tiap bulan @ 50.000,00 Rp 600.000,00
4. Lain-lain Rp 500.000,00
Total............................................. .................Rp 13.100.000,00
Estimasi hasil selama 1 tahun bila dibiarkan alami( diasuh induk ) :
Induk menghasilkan anak 3 bulan sekali @ sepasang Rp 3.500.000,00
4 x 3.500.000,- Rp 14.000.000,00
Modal sudah kembali + laba ................................... RP 900.000,00
Estimasi hasil selama 1 tahun bila dirawat sendiri ( penangkar ) :
Induk menghasilkan anak 1 bulan sekali @ sepasang Rp 3.500.000,0
12 x3.500.000,- Rp 42.000.000,00
Dikurangi upah pegawai@ 300.000,- Rp 3.600.000,00
1. Pembuatan kandang 3x2x3 meter Rp 2.000.000,00
2. Pembelian Induk siap diternak Rp 10.000.000,00
3. Pakan tiap bulan @ 50.000,00 Rp 600.000,00
4. Lain-lain Rp 500.000,00
Total............................................. .................Rp 13.100.000,00
Estimasi hasil selama 1 tahun bila dibiarkan alami( diasuh induk ) :
Induk menghasilkan anak 3 bulan sekali @ sepasang Rp 3.500.000,00
4 x 3.500.000,- Rp 14.000.000,00
Modal sudah kembali + laba ................................... RP 900.000,00
Estimasi hasil selama 1 tahun bila dirawat sendiri ( penangkar ) :
Induk menghasilkan anak 1 bulan sekali @ sepasang Rp 3.500.000,0
12 x3.500.000,- Rp 42.000.000,00
Dikurangi upah pegawai@ 300.000,- Rp 3.600.000,00
Modal sudah kembali + laba
..................................Rp 25.300.000,00
BAB III. PENUTUP
A.KESIMPULAN
Peluang Bisnis
Burung Cucakrawa merupakan salah satu burung yang banyak digemari oleh
masyarakat. Penyebab burung ini digemari karena mempunyai suara yang tebal,
menghentak-hentak dan mengkristal yang tidak dimiliki burung lain. Selain itu
burung cucakrawa biasanya dinikmau' di rumah sebagai burung klangenan atau
diperdengarkan sendiri, selain itu juga digunakan untuk kebutuhan lomba atau
untuk dikonteskan. Kegemaran burung ini menunjukkan kecenderungan yang terus
meningkat, bahkan burung cucakrawa pernah tercatat sebagai burung berkicau yang
selalu mendominasi lomba-lomba burung berkicau yang diadakan oleh event
organizer, hal ini terjadi sebelum adanya peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup yang melarang kontes burung bukan dari hasil penangkaran hal ini diatur
dalam keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. B-540 / MENLH / 4 / 94 tanggal 18
April 1984. Dalam sejarah masyarakat Indonesia, khususnya Jawa memelihara
burung berkicau sudah menjadi bagian budaya dan menunjukkan klas masyarakat.
Hal ini berimplikasi bahwa permintaan terhadap burung
khususnya burung cucakrawa akan terus meningkat, sejalan
dengan pertambahan penduduk. Kecenderungan permintaan cucakrawa ini tidak
sebanding dengan stock atau suplay yang ada, sehingga lama-kelamaan stock
burung langka dan sulit dicari dipasaran. Realita yang ada, cucakrawa berbagai
daerah asal Kalimantan dan Malaysia sudah sulit dicari, apalagi cucakrawa Medan
boleh dikatakan sudah langka yang dari alam atau hutan. Dengan dimasukannya
cucakrawa dalam appendix II CITES, peredaran perdagangannyapun diatur dan
dibatasi yang menyebabkan stock dan suplay dipasaran berkurang. Sejalan dengan
itu tuntutan perdagangannyapun hanya boleh dari hasil penangkaran (Bredding).
Oleh karena kondisi yang demikian peluang usaha penangkaran cucakrawa semakin
tumbuh dan cukup menjanjikan yang dapat menjadi solusi bisnis yang sekarang
mengalami kesulitan. Menangkar cucakrawa tidak mengenal krisis ekonomi, karena
bersifat hobi jadi masalah harga biasanya tidak menjadi masalah bagi pengemar
burung, apalagi cucakrawa itu mempuriyai kualitas atau keturunan yang bagus.
Hal ini sangat menguntungkan bagi penangkar cucakrawa. Faktor pendukung yang
lain, para penggemar cucakrawa lebih menyukai cucakrawa dari hasil penangkaran,
karena memiliki beberapa kelebihan yairu lebih jinak dan mudah dilatih serta
kemungkinan peluang hidupnya lebih tinggi dan prospek keberhasilan bila ingin
ditangkarkan kembali lebih besar. Hal ini berimplikasi hanya cucakrawa hasil penangkaran
harganya lebih tinggi. Pada saat ini satu pasang piyik hasil penangkaran
mencapai Rp. 3.500.000,-. Harga ini paling tinggi dibanding dengan hasil
penangkaran burung yang lain misalnya murai batu, jalak suren, jalak putih,
kacer dan Iain-lain. Meskipun secara matematis permintaan pasar domistik belum
diketahui secara pasti, kenyataan dilapangan menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan jumlah pengemar cucakrawa, hal ini juga disuplai dengan
meningkatnya kecenderungan para pengemar burung dilapangan untuk keperluan
lomba atau konkurs burung, apalagi FBI (Pelestari Burung Indonesia) sudah
mencanangkan unruk klas burung cucakrawa peserta lomba diharuskan menampilkan
burung dari hasil penangkaran yaitu dengan ditandai adanya ring burung yang
diberi kode penangkar dan diakui oleh FBI, dan dilarang menampilkan burung
untuk lomba dari hasil tangkapan hutan atau alam.
Di pasar dikenal beberapa jenis harga
untuk beberapa katogi tingkatan cucakrawa.7: 1. Cucakrawa bakalan, harga/ekor
Rp. 250.000,- sampai Rp. 300.000,- 2. Cucakrawa muda hutan, harga/ekor Rp.
400.000,- sampai Rp.500.000,- 3. Cucakrawa jadi I, harga/ekor Rp. 500.000,-
sampai Rp. 2.500.000,- 4. Cucakrawa jadi II, harga/ekor mencapai Rp.
20.000.000,- Meskipun dari segi teknis dan ekonomi usaha penangkaran cukup
menjanjikan, bila ingin menangkarkan cucakrawa perlu mempersiapkan diri
beberapa hal penting, seperti persiapan modal usaha, keterampilan teknis, dan
jiwa kewirausahaan yang antara lain meliputi ketekunan, kesabaran yang kuat,
tidak lekas putus asa atas setiap kegagalan, serta kejeliaan melihat
peluang-peluang pasar.8 Kenyataan yang berkembang bahwa untuk kalangan lomba,
penggemar di Yogyakarta yang terorganisir dalam P2CRJ (Persatuan Penggemar
Cucakrawa Yogyakarta) selalu exis setiap ada lomba burung." Barangkali
salah satu lomba yang pesertanya klas cucakrawa masih cukup banyak adalah Yogya
dan Solo. Bahkan untuk event kecil setingkat latihan bersama (Latber) bisa
diikuti peserta mulai 30an ekor hingga 50an ekor atau nyaris penuh.' Bila diasumsikan
untuk satu pasang burung cucakrawa indukan bertelur 2 butir, mengerami ± 14
hari, setelah menetas, dan setelah berumur 5 hari kita ambil dan dirawat
sendiri sampai umur 2 bulan untuk siap dijual dengan patokan Rp.
3.500.000,-/pasang. Setelah itu jarak 1 minggu sampai 10 hari indukan biasanya
sudah bertelur lagi, dan seterusnya. Jadi bila diperhitungkan maka dalam 1
tahun 1 pasang indukan cucakrawa bisa menghasilkan 10 x penetasan (10 pasang
piyik x Rp. 3.500.000,- = Rp. 35.000.000,-). Hal di atas setelah dikurang
dengan biaya pakan dan obat-obatan untuk 1 pasang cucakrawa dalam 1 hari
membutuhkan 1 pisang kapok atau pepaya ditambah foor ditambah jangkrik dan jika
dijumlahkan ± mencapai Rp.2.000,-. Jadi bisa dibayangkan beberapa hasil yang
bisa diharapkan dari penangkaran cucakrawa, yang mana biasanya penangkar
cucakrawa memiliki lebih dari 1 pasang indukan cucakrawa. Hal ini merupakan
solusi bisnis atau peluang bisnis yang cukup menjanjikan ditengah krisis
ekonomi pada saat ini.
B.SARAN
Untuk
penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari
semua pihak baik guru maupun seluruh mahasiswa yang membaca
makalah tugas akhir tahun dari
mata pelajaran kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang
terdapat pada makalah ini Cukup sekian,saya atas nama pujiyono sebagai penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang sudah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas
akhir tahun dari mata pelajaran kewirausahaan.
Penulis
(PUJIYONO)